Kota Bima, Bimakini.com.- Langkah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap penembakan yang dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terhadap lima warga yang diklaim terduga teroris didukung oleh Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Bima, Nasaruddin, MPd.I.
Kehadiran Komnas HAM diharapkannya bisa mengungkap apakah kelima korban penembakan itu murni teroris, karena teroris hanya menurut versi Kepolisian saja. Jika dua korban yang ditembak mati itu bukan terduga teroris sebagaimana yang disebutkan Polisi, bagaimana bentuk penindakan yang dilakukan.
Dia menginginkan agar identifikasi Kepolisian tidak dilakukan di Jakarta, namun dilakukan di Kabupaten Dompu sehingga semuanya bisa jelas. Masyarakat berharap mendapatkan informasi akurat adalah dari Komnas HAM untuk mengungkap penembakan itu. “Apakah benar kelima korban itu melawan dengan menembak ke arah Polisi, itu hanya versi Polisi. Bagaimana dengan yang dua orang belum diidentifikasi itu, apakah mereka melawan dan memiliki senjata api. Kalau tidak kenapa ditembak mati atau nanti bisa saja peluru nyasar,” ujarnya.
Nasaruddin juga mendukung langkah yang dilakukan Tim Pencari Fakta dan Rehabilitasi (TPFR) Bima yang sudah bekerja maksimal dan bisa menghadirkan Komnas HAM sebagai bentuk mengungkap kebenaran dibalik kasus penembakan itu. Dia berharap dalam waktu dekat ada kepastian terhadap korban yang ditembak mati itu. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
