Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Data Penerima BLSM Diprotes di Wawo

ilustrasi

Bima, Bimakini.com.- Warga yang benar-benar miskin di Desa Maria Kecamatan Wawo, memrotes data yang berhak menerima bantuan langsung kompensasi penaikan harga BBM. Data yang dikafer selama ini dinilai banyak bernuansa kekeluargaan bukan berdasarkan kondisi riil di lapangan. Seperti yang dikeluhkan warga Maria, Eko.

Katanya, masih banyak warga yang betul-betul kurang mampu tidak terdata sebagai penerima bantuan langsung dari Pemerintah Pusat itu. Bahkan, untuk sementara ada puluhan warga yang mengeluhkan hal yang sama mengenai ketidakakuratan data itu.

“Saya masih mendata nama-nama warga miskin yang tidak terkafer dalam data yang dipegang kantor Pos Kecamatan Wawo. Seharusnya data itu ditempelkan di depan kantor tersebut agar masyarakat bisa membaca dan mengetahui siapa saja yang berhak menerima bantuan langsung itu,” ujarnya melalui pesan singkat, Senin (1/7).

Data warga miskin yang mengeluhkan hal itu akan diberikan kepada Bimakini.com sebagai bahan evaluasi agar pemerintah memerhatikan warga miskin yang sesungguhnya. Bayangkan, ada seorang ibu memiliki anak yang tidak punya kaki dan tangan, juga tidak ditinggalkan suaminya di Malaysia tidak mendapatkan dana itu.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dia berharap Pemerintah Desa dan Pemerintah Kecamatan tidak ‘menutup mata’ terhadap kenyataan itu, tetapi mereka harus proaktif untuk mendata warga miskin yang sesungguhnya.

Warga RT 13 RW 06 Desa Maria, Mariama, mengaku sudah melaporkan mengenai kondisi A. Rahman, anaknya yang cacat tidak memiliki kaki dan tangan, tetapi hingga kini pernah diperhatikan oleh Dinas Sosial dan pemerintah untuk membantu meringankan bebannya. Apalagi, dirinya ditinggalkan  Sabrin, suaminya tanpa memberikan apa-apa untuk anak dan istri yang ditinggalkannya.

“Jika bisa mendapatkan dana bantuan langsung itu saya sangat bersyukur, tetapi kantanya data itu merupakan data tahun 2011 lalu. Kenapa kita tidak dilaporkan untuk mendapatkan kekhususan. Saya juga tidak mendapatkan kartu Jamkesmas, padahal anak saya sering sakit-sakitan,” katanya di Maria, Minggu (30/6).

Dia berharap ada perhatian dari Pemkab Bima mengenai nasib dirinya dan anaknya. Paling tidak ada bantaun dana untuk menanggulangi kesehatan anaknya. (BE.13)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Berita

Jakarta, Bimakini.- NTB, khususnya Pulau Sumbawa memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu contoh atau rolemodel yang visionable atau berkelanjutan. Hal itu...

CATATAN KHAS KMA

  NAMANYA Tengku Jubair. Rasanya agak asing juga, ada orang Bima yang yang namanya seperti itu. Anda tahu, nama itu biasanya dipakai oleh bangsawan...

CATATAN KHAS KMA

SEPERTI biasa, Ahad saya kerap mengikuti jalan pagi bersama Sahabat HMQ di bukit Jatiwangi. Keliling bukit dengan udara segar, pastilah sehat bagi kesehatan. Begitu...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Rehabilitasi Masjid Besar Nurul Hidayah Kecamatan Wawo masih membutuhkan dana sekitar Rp150 juta. Rinciannya,  pembelian kubah jadi sekitar Rp90 juta dan bagian...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.-  Jajaran Polres Bima Kota berhasil mengamankan kendaraan yang mengangkut pupuk bersubsidi, Senin (26/9) di Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima. Pupuk itu...