Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

KNPI: 68 Tahun Merdeka, Masih ada Catatan Kerpihatinan

Spanduk KNPI Kota Bima

Kota Bima, Bimakini.com.- Bangsa Indonesia secara dejure dan defacto telah merdeka selama 68 tahun dari kolonial. Bangsa inipun masih teringkai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Diusia yang sudah cukup matang ini, masih menyimpan satu persoalan yang petut menjadi keprihatinan bersama. Terjadinya degradasi diberbagai sendi kehidupan kebangsaan. Hal itu dikatakan Ketua KNPI Kota Bima, Syarifuddin Lakuy, SH, usai mengikuti upacara 17 Agustus di halaman Pemkot Bima, Sabtu (17/8/2013).

Dikatakannya, degradasi itu terjadi hampir disemua level, baik secara nasional, maupun local. Dalam konteks lokal, di daerah banyak dipicu konflik sosial atau komunal. Ada yang konflik antar kampung, hingga yang berbau SARA. “Terjadi juga konflik atas nama daerah, seperti warga Madura yang ada di Sampit mengungsi, Poso dan Ambon,” kata Syarifuddin.

Menjawab persoalan yang ada, kata dia, maka pemuda memiliki peran yang penting dalam mengawal perjalanan bangsa ini. Generasi muda yang bermoral dan memiliki komitmen idealism  harus tumbuh dan menjadi penyelamat atas degradasi yang terjadi.

Meski dalam konflik, katanya, kadang melibatkan unsur pemuda dan remaja. Namun konflik yang melibatkan pemuda harus dimaknai dalam dua konteks. Pertama, konflik alamiah yang sifatnya ekspresi atas gejolak muda sebagai proses pencarian jati diri. Dalam konteksi ini masih dapat dipahami dan ditolerasi, sebagai proses wajar.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Namun, dikatakannya, untuk mengurangi bias negatif atas ekspresi berlebihan, maka perlu penanaman nilai-nilai moral. Baik melalui pendidikan formal atau informal tentang jiwa kebangsaan dan akhlak moral. “Ada konflik yang melibatkan pemuda dalam konteks insidentil atau situasional. Ini dapat dipengaruhi beberapa hal, seperti terjadinya pengangguran lantaran pemuda tidak memiliki skill,” ujarnya.

Pemerintah, ujarnya, harus lebih memerhatikan bagaimana kondisi seperti ini. Memfokuskan melalui kementerian pemuda memberdayakan melalui berbagai program yang mengasah keterampilan. Kemampuan mengolah potensi diri dapat meminimalisir, keterlibatan pemuda dalam konflik komunal.

“Di momen HUT   ke-68 RI ini juga, KNPI mengangkat tema melalui bentangan spanduk. Mari kita jaga stabilitas politik dan Pertumbuhan Ekonomi Guna Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat,” katanya.

Tema ini, kata dia, sengaja dipilih sesuai konteks yang ada saat ini. Kebijakan-kebijakan yang diambil dalam mengelola bangsa semuanya melalui proses politik. Dalam konteks lain perlu adanya kedewasaan politik, sehingga dapat  menjaga stabilitas daerah. “Salah satunya kesadaran moral politik, seperti siap kalah dan menang. Didalamnya terkandang makna kesadaran akan hokum dan implementasinya, karena saat Pemilukada semua calon menandatangi siap menang dan kalah,” ujarnya. (pian)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

Tur ziarah ke Kota Thaif HARI ke delapan, di tanah suci, rombongan jamaah umroh kami mengikuti program tur ziarah ke kota Thaif. Berikut lanjutan...

CATATAN KHAS KMA

Ziarah Perpisahan RANGKAIAN ibadah di Madinah selama tiga hari berjalan lancar. Semua jamaah satu group yang berjumlah sekitar 25 orang ditambah seorang balita dalam...

CATATAN KHAS KMA

APAKAH saya harus senang? Ataukah sebaliknya? Entahlah! Tetapi begini: Waktu saya pertama membangun media di Bima, itu pada 21 tahun lalu, ada yang menyebut...

CATATAN KHAS KMA

PEKAN lalu saya kehadiran seorang kawan dari Surabaya. Sesama alumni International Visitor Leadership Program (IVLP). Program kunjungan ke Amerika Serikat. Di group alumni, kami...

CATATAN KHAS KMA

PADA 2005 lalu, di Kabupaten Bima ada drama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pada Pilkada langsung pertama itu, ada tiga pasangan calon yang bertarung. Petahana...