
PLT Kepala SDN Inpres Talabiu, M Nur.
Bima, Bimakini.- Ruang Kepala Sekolah dan ruang guru SDN Inpres Talabiu Kecamatan Woha disegel menggunakan gembok, Rabu (14/9/2016). Akibat penyegelan tersebut, proses administasi di sekolah lumpuh total. Belum diketahui apa motifnya, berdasarkan pengakuan salah satu guru, penyegelan dilakukan oknum guru setempat.
Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Inpres Desa Talabiu Kecamatan Woha berjalan seperti biasanya. Meskipun ruang kepala sekolah dan guru disegel menggunakan gembok oleh oknum guru. Namun, pelayanan administasi sekolah terganggu akibat tidak bisa masuk dalam ruangan dimaksud.
Penyegelan dua ruangan penting itu pertama kali diketahui salah satu guru bernama Hawsa, A. ma. Pd. Hawsa mengaku datang sebelum pukul 07 15 wita, namun ruang Kasek dan guru sudah disegel.
“Saya minta kuncinya ke pak Burhan untuk membunyikan bel masuk, tapi jawaban dia, tidak usah. Ruangan itu sudah saya segel,” ujar dia mengutip keterangan Burhan di sekolah, Rabu (14/9/2016).
Hawsah pun enggan berkomentar banyak ke Burhan, soal ruagan kasek dan guru disegel. Begitu jam masuk sekolah dimualui, dia langsung memasukkan siswa tanpa ada bunyi bel. “Saya masukan siswa dalam ruangan tampa bunyi bel sekolah mas,” ujarnya.
Sementara Plt. Kepala SDN Inpres Talabiu, Nur, S.Pd, yang tidak lama ini menerima surat perintah tugas dari Dinas Dikpora Kabupaten Bima, langsung melihat ruangan masih dikunci. “Saya tidak bisa masuk ruangan kerja karena sudah dikunci, saya baru tahu dua ruangan disegel karena diberitahu oleh guru,” jelasnya di depan ruangan guru.
Dia juga mengakui, diduga penyegelan oleh oknum guru ini, karena adanya pergantian PLT kepala sekolah yang lama dengan yang baru. Tetapi SK yang diterimanya saat ini terhitung sejak 1 September 2016. “Saya rasa dia menolak kehadiran saya untuk menggantikan PLT yang dulu, tapi mau bagaimana lagi, saya harus menjadi PLT karena perintah surat tugas diterbitjan oleh Dinas Dikpora Kabupaten Bima,” ujarnya.
Karena ruangan kepsek dan guru sudah disegel, pihaknya membuka pelayanan di luar kantor. Diakuinya, meski disegel, namun KBM tetap berjalan lancar. Namun proses administrasi yang terhambat akibat di tutupnya ruang kasek dan ruang guru. “KBM tetap jalan, cuman pelayanan administrasi yang terganggu,” pungkasnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
