Kota Bima, Bimakini.- Puluhan mahasiswa, Senin (19/12/2016) “menyerbu” masuk ke ruang Rapat Utama DPRD Kota Bima. Mereka mengamuk lantaran tidak ada yang menemui. Padahal sebelum sudah melayangkan surat pemberitahuan.
Kursi-kursi yang ada di ruangan di tendang. Tidak itu saja kertas yang dijumpai dilempar hingga berhamburan. Selain itu mereka mencari anggota dewan dari ruangan ke ruangan, namun tidak ada.
Massa yang mengatasnamakan Lembaga dakwah Kampus (LDK) STISIP Mbojo- Bima menyorot masalah rencana pembangunan masjid terapung yang dianggap tidak tepat. Apalagi, masih ada persoalan pembangunan masjid Raya Al Muwahidin Bima yang belum tuntas.
Korlap aksi Arif Rahman dalam orasinya menilai rencana pembangunan masjid terapung hanya untuk keuntungan kelompok saja. Apalagi nilainya cukup besar Rp12,5 miliar untuk tahap awal.
Untuk itu, mereka menolak rencana pembangunan masjid terapung tersebut. Mengingat dalam mata anggaran sebelumnya disebutkan pembangunan rumah adat.
Selain itu, mahasiswa juga menyorot tidak transparannya dalam pembangunan masjid raya Al Muwahidin Bima. Untuk itu, mereka mendesak dilakukannya audit. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.