Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Abdullah: PDAM itu Kantor, bukan Usaha Pribadi

ilustrasi

Kota Bima, Bimakini.-Pernyataan Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bima, Didi Fahdiansyah, ST, MT, bahwa pihak PDAM tidak mau diajak koordinasi, sehingga pipa PDAM rusak saat proyek penggalian drainase, direaksi Manajemen PDAM Bima. Seperti apa?

Direktur Umum PDAM Bima, H Abdullah, menilai pernyataan itu seperti orang yang tidak pernah bekerja sebagai pegawai  pemerintahan, asal ngomong dan tidak tahu aturan main. Diakui Abdullah, memang ada koordinasi dari Dinas PU Kota Bima soal proyek penggalian drainase pada sejumlah titik di Kota Bima pascabanjir. Tetapi, itu dilakukan setelah penggalian, bukan saat rencana penggalian.
Belum lagi, kata dia, cara berkoordinasi sama sekali tidak mencerminkan ini adalah pemerintahan. PDAM itu bukan usaha pribadi seseorang, sehingga hanya melalui pesan layanan singkat (SMS) bisa langsung dikatakan berkoordinasi.

Berita Terkait: Aktivitas PDAM Kini Lumpuh

Ditegaskannya, PDAM itu perusahaan daerah resmi, jikalau ada masalah berkaitan dengan
apapun dengan PDAM, harus jelas alur koordinasinya. Seharusnya bersurat sebagai bukti jajaran PDAM Bima dapat memertanggungjawabkannya. “Siapa bilang ada koordinasi, bukan koordinasi kalau datang di kantor berdiri di depan kemudian ajak koordinasi,” ujar Abdullah di kantor setempat, akhir pekan lalu.

Apalagi, dikatakan PDAM tidak mau turut membantu pemulihan pascabencana banjir. Abdullah mengatakan, PDAM sudah maksimal membantu masyarakat, ribuan liter air diambil oleh pemerintah untuk membantu masyarakat. “Itu air dari PDAM, apa BPBD bayar sama PDAM, tidak ada. Semuanya gratis,” katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Untuk itu, dia sangat menyesalkan pernyataan pejabat Dinas PU dan untuk diketahui akibat kerusakan infrastruktur pipa PDAM Bima, setelah ditotal sudah mencapai Rp3 miliar. Perbaikannya membutuhkan waktu berbulan-bulan, itu pun kalau ada anggarannya.
“Kalau tidak bisa bertahun-tahun, untuk itu kepada pelanggan PDAM tidak ada kata kali sementara aktivitas penyaluran air
dihentikan sampai waktu tidak ditentukan,” katanya.

Dikatakannya, bila pipa rusak tidak segera diperbaiki, maka PDAM akan tamat, karena tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukan. {elanggan tidak ada yang membayar, karena tidak ada air yang dialirkan. (BK32)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Opini

Oleh : Munir Husen (Kader Partai Keadilan Sejahtera Kota Bima)   Hari ulang tahun umumnya dimaknai sebagai peristiwa notoir, diakui keberadaanya oleh publik. Artinya...

Opini

Oleh : Munir Husen (Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Bima) Pemerintah Daerah dan DPRD adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. Keberadaan anggota DPRD pada tataran...

CATATAN KHAS KMA

ANDA pernah menginap di hotel? Saya yakin hampir semua. Tetapi kebanyakan itu hotel yang biasa. Umum. Seperti di kota atau di pinggir pantai. Ada...

CATATAN KHAS KMA

APAKAH saya harus senang? Ataukah sebaliknya? Entahlah! Tetapi begini: Waktu saya pertama membangun media di Bima, itu pada 21 tahun lalu, ada yang menyebut...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Sekretaris Daerah Kota Bima Drs. H. Mukhtar, MH bersama Kasat Lantas Polres Bima Kota, Kepala Dinas Perhubungan, dan Kepala Dinas Kominfotik...