Kota Bima, Bimakini.- Pascabanjir di Kota Bima, pemerintah melakukan normalisasi drainase. Banyaknya drainase yang tidak berfungsi, picu terjadinya banjir di pemukiman warga.
Penggalian drainase itu rupanya berdampak pada rusaknya pipa PDAM. Saat ini pelanggan tidak bisa menikmati air bersih.
Pantauan Bimakini.com, aktivitas penggalian drainase terlihat di jalan Gajah Mada, Gatot Subroto dan tempat lainnya. Tidak hanya pipa PDAM yang terganggu, namun juga jaringan kabel tekelomunikasi.
Direktur PDAM Bima, H Usman HAR dikonfirmasi via telepon, Kamis (26/1/2017) mengakui hal tersebut. Akibat proyek penggalian drainase disejumlah titik di Kota Bima telah merusak keseluruhan pipa jaringan air PDAM.
Dipastikannya saat ini pelayanan PDAM untuk pelanggan lumpuh total. Diharapkannya ada perhatian bersama pemerintah daerah, provinsi dan pusat untuk menanganginya.
Masalah lainnya juga, kata dia, produksi air bersih di Nungga, Lela Mase dan Dodu rusak. Saat ini yang beroperasi hanya Oi Si’i dan pompa PDAM di Kelurahan Santi. “Lengkap sudah kerusakan akibat banjir bandang, semua sudah lumpuh, dan pada pelanggan diharapkan pengertiannya,” ujar Usman.
Apalagi, kata dia, PDAM tidak memiliki anggaran untuk memperbaiki kerusakan. Untuk itulah perlu ada perhatian serius dari pemerintah.
Selain itu, pihaknya juga sudah melaporkan masalah ini pada Balai Air Bersih Provinsi NTB dan pemerintah pusat. Kerugian PDAM sendiri akibat banjir bandang mencapai Rp 1,8 miliar.
Usman tidak berani memastikan kapan kerusakan itu bisa dibenahi. Semua bergantung pada ketersediaan anggaran dari Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pusat. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.