Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Herman: Rp2,8 Miliar lebih Baik untuk Pustu dan Sekolah

Inilah maket Masjid Terapung di kawasan Ama Hami yang disorot wakil rakyat itu.

Kota Bima, Bimakini.- Permintaan penambahan anggaran pembangunan Masjid Terapung senilai Rp2,8 miliar diprotes oleh para legislator. Warga Kelurahan Dara yang tertimpa banjir bandang pun bersuara kencang soal dana itu. Seperti apa?

Perwakilan warga Dara, Herman, MPd, menilai sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Bima   kian aneh saja, sudah diberikan anggaran Rp12,5 miliar untuk membangun Masjid Terpung, malah sekarang minta lagi, padahal pengerjaannya masih 40 persen.

Menurutnya, ini bukan masalah menolak membangun masjid, tetapi urgensi anggarannya. Kalau Rp12,5 miliar tidak cukup, lalu kemana uang itu. Jangan malah meminta uang tambahan kalau ada kesalahan pengerjaan proyek. Seharusnya yang menanggung Pemkot Bima  dan pelaksana, bukan dana APBD.

Lebih mirisnya lagi, kata Herman, masyarakat Kota Bima akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 tertimpa musibah  banjir bandang hingga meluluhlantahkan banyak fasilitas umum. Seharusnya Wali dan Wakil Wali Kota Bima memikirkan alokasi anggaran untuk perbaikan fasilitas kesehatan, pendidikan dan fasilitas umum akibat banjir bandang.

Katanya, bukan malah berlomba-lomba menambah anggaran untuk proyek yang sudah ada anggarannya. “Ini aneh pemerintah di Kota Bima, harusnya perbaiki Pustu, Puskemas, alat-alat kesehatan yang rusak dan sarana pendidikan, bukan malah yang lain,”  sorotnya  di halaman kantor Kecamatan Rasanae Barat, Selasa (12/09/2017).

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Mewakili masyarakat Kota Bima mendukung langkah Komisi III DPRD dan sejumlah fraksi  yang menolak penambahan alokasi anggaran Rp2,8 miliar itu. Lebih baik  dialokasikan bagi pembangunan kembali pascabanjir bandang.   Masih banyak rakyat yang kesulitan saat ini pascabanjir. Air bersih, contohnya, di Kelurahan Dara. Sarana kesehatan juga masih rusak dan ini seharusnya menjadi perhatian.

Dia mengingarkan DPRD Kota Bima jangan bermain-main. Berkoar-koar menolak, akhirnya sepakat juga menambah anggaran seperti dulu. Katanya masalah kalau membangun masjid diproyekan, malah akhirnya menyetujui juga. “Saya ingatkan DPRD harus konsisten,”  ingatnya. (BK32)

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Jalan-jalan

Kota Bima berada di bagian timur Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Berada pada jalur emas wisata Indonesia, yakni Bali – Lombok – Labuan...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Jelang idul Fitri, masjid terapung Kota Bima dipadati ribuan jamaah dari berbagai wilayah untuk sholat. Namun fasilitas seperti air untuk wudhu maupun...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Sedikitnya lima mega proyek di Kota Bima dengan angka nilai miliaran rupiah, kini dimulai dilidik oleh Kejaksaan Tinggi Negeri NTB awal...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kota Bima, Ririn Kurniawati mengatakan, bangunan masjid Terapung Ama Hami telah sesuai Maket dan perencanaan....

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Bentuk masjid Amahami yang menghabiskan anggaran Rp15 miliar dipertanyakan. Karena berbeda dengan Maket yang beredar selama ini. Wakil Ketua DPRD Kota...