Bima, Bimakini.- Warga RT 08 Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Aeman (27), terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB setelah RSUD Dompu tidak sanggup menanganinya. Sebelumnya, setelah tertembak senjata api (Senpi)) rakitan Rabu (18/10), Aeman sempat dibawa ke RSU Sondosia. Kemudian dirujuk ke RSUD Dompu. Akhirnya sekitar pukul 02.00 WITA Kamis (19/10/2017) dinihari, terpaksa dirujuk ke RS di Mataram.
“Berdasarkan hasil Rontgen di RSUD Dompu, dalam tubuh Aeman tersangkut proyektil peluru setelah tertembak saat saling serang dengan warga Desa Dadibou,” ujar Siti Hawa, ibu Aeman, ditemui di kediamannya, Kamis (19/10).
Siti Hawa mengatakan, anaknya sudah dirujuk ke Mataram karena RSUD Dompu tidak sanggup mengeluarkan peluru yang masih bersarang di dalam tubuhnya. “Rencananya saya akan menyusul ke Mataram,” tuturnya.
Menurutnya, saat kedua kelompok warga dua Desa itu saling serang, anaknya Aeman tengah menjaga tanaman bawang merah di sebelah Timur Desa Risa karena kuatir rusak diinjak. “Saya kaget Aeman dibawa warga sudah tertembak. Entah dia ikut perang atau tidak, saya belum tahu. Saya tahu dia menjaga bawang,” terangnya.
Siti Hawa mendampingi anaknya saat dibawa ke RSU Sondosia, kemudian dilanjutkan ke RSUD Dompu. Aeman merasa ada peluru dalam tubuhnya, dikuatkan lagi hasil Rontgen memastikan ada peluru di dalam tubuh korban.
“Saya kembali dari Dompu malam itu, Aeman bersama keluarga yang lain menuju Mataram. Saya ke Mataram menggunakan pesawat siang ini (Kamis),” ucapnya.
Dia berharap, peluru yang masih bersarang dalam tubuh anaknya bisa dikeluarkan dan tidak membahayakan nyawa anak tunggalnya itu. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.