Mataram, Bimakini.- Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, MPd, menyampaikan agar tidak panic menghadapi bencana. Apalagi NTB masuk wilayah yang rawan terjadi bencana, baik gempa, banjir, longsor, serta kebakaran.
Untuk itu, puluhan pemuda NTB dilatih agar tanggap terhadap bencana. Mereka mengikuti Pelatihan Tanggap Bencana bagi Pemuda Tingkat Provinsi NTB, di Bumi Perkemahan Jalan Pemuda Mataram, Jumat (1/3/2019).
Wagub berharap, bahwa apa yang diperoleh dari pelatihan ini benar-benar diaplikasikan di daerah masing-masing. “Bagaimana kita tenang menghadapi bencana, bagaimana kita tanggap menghadapi bencana. Jangan lagi panik menghadapi bencana. Itulah yang harus kita siapkan dan inilah tujuan dari pelatihan ini,” jelas Wagub.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB, Ir Hj Husnanidiaty Nurdin, mengatakan, program pelatihan dilaksanakan sejak 26 Februari hingga 1 Maret 2019. Pelatihan ini diikuti 60 pemuda dan pemudi yang merupakan utusan dari Kabupaten/Kota se Nusa Tenggara Barat.
Para peserta rata-rata berusia maksimal 30 tahun, berasal dari pelajar SMA, mahasiswa dan ada juga yang sudah tamat kuliah. Inti dari pelatihan ini adalah mencetak kader-kader pemuda yang tanggap bencana di Kabupaten/Kota. Dan, program ini sudah memasuki angkatan ketiga.
Diharapkan setelah mengikuti pelatihan, maka sekembalinya peserta ke daerah masing-masing mereka dapat beraktivitas membentuk kelompok dengan teman-teman sesama pemuda yang peduli dan tanggap terhadap bencana. Mereka bisa mengadakan kegiatan pelatihan secara berkala di tempat masing-masing, sehingga pelatihan yang diberikan tidak hilang begitu saja tetapi bisa diterapkan kepada teman-temannya, terutama dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
Ada beberapa materi diberikan selama pelatihan, seperti materi dari Dinas Sosial, berupa latihan tugas pada saat terjadinya tanggap darurat, latihan pra bencana, termasuk latihan keterampilan tagana pasca bencana. Materi yang diberikan lebih dititik beratkan pada konseptual skill. Artinya, mereka harus memahami prinsip-prinsip penanggulangan bencan.
Para peserta juga diberikan pengetahuan dan kemampuan managerial skill, yaitu bekerjasama membagi tugas mengambil keputusan dalam situasi darurat. Hal ini sangat perlu karena pada saat terjadinya bencana ada kerjasama dengan berbagai lintas sektor dalam penanggulangan bencana.
Ada juga materi ketrampilan teknis memasak di dapur umum, keterampilan mendirikan tenda, evakuasi korban sampai pada keterampilan pendampingan psikologis untuk korban yang mengalami stress atau trauma di tenda pengungsian.
Pelatihan ini salah satunya mendatangkan narasumber dari Pemadam Kebakaran, yang disampaikan Penyuluh Damkar Kota Mataram, Made Artha SH, yang lebih pada pengenalan alat-alat pemadam kebakaran, cara penanggulangan kebakaran api ringan dan mempraktekkan cara menyemprot air untuk memadamkan api, termasuk ketenangan dan tidak panik dalam menghadapi bencana kebakaran. (PUR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.