Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Nama Jalan di Kota Bima Gunakan Aksara Bima  dan Arab Melayu

Salah satu nama jalan yang sudah terpasang.

Kota Bima, Bimakini.- Kini nama-nama jalan di Kota Bima mulai menggunakan Aksara Bima dan Arab Melayu, seperti layaknya di DIY Jogjakarta. Selain itu tetap menggunakan Latin, sehingga ada tiga aksara.

Ini merupakan salah satu komitmen Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi, SE dan Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, SH untuk mengembalikan budaya Bima dan memperkenalkannya kepada generasi muda tentang aksara Bima dan Arab Melayu.

Penulisan nama jalan dengan tiga jenis Aksara ini, mulai terlihat di Jalan Gatot Subroto Kota Bima. Nama jalan tersebut ditulis dengan Aksara Latin, Arab dan Aksara Bima. Penggunaan Aksara Bima ini seolah menjadi perwujudan dari mimpi para budayawan, yang didukung penuh oleh Pemerintah Kota Bima agar Aksara Bima dikenal dan dilihat pada banyak tempat. Untuk tahun ini ada 82 Nama Jalan yang akan ditulis dengan tiga jenis aksara ini.

Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi menyampaikan bahwa penggunaan aksara Bima pada berbagai nama jalan berdasarkan usulan masyarakat. Terutama, untuk penggunaan Aksara Bima agar lebih dikenal dan menjadi salah satu daya tarik orang datang ke Kota Bima.

“Bagaimanapun kita tidak boleh melupakan kekayaan budaya kita yang begitu banyak baik bahasa maupun seni. Khazanah budaya yang begitu banyak kita miliki harus kita lestarikan,” ujarnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dijelaskannya, penggunaan Aksara Bima dalam penulisan nama jalan menjadi bagian dari promosi budaya. Ini sinergi dengan usaha mewujudkan pembangunan di sektor wisata, seperti daerah lain yang suskes membangun sektor wisata dari segi budayanya.

“Bima memiliki budaya sendiri dan Aksara sendiri. Dengan penggunaan Aksara pada penggunaan jalan, jadi kita turut sosialisasi dan kenalkan Aksara Bima ke khalayak ramai,” jelasnya.

Diharapkannya, masyarakat bisa menjaga apa yang sudah dibangun oleh pemerintah. Selain untuk daerah, aset yang dibangun selama ini menggunakan anggaran yang bersumber dari rakyat melalui penyerapan pajak.

“Kita jaga bersama. Papan jalan yang sudah dibuat, jangan dirusak, dilempar atau dicabut, ” pungkasnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Penggunaan Aksara Bima, pemerintah melibatkan kalangan budayawan yang mengetahui dengan pasti seperti apa Aksara Bima, Dr Syukri Abubakar, M.Ag dan Munawar.

Selain itu, penulisan jalan ini juga menjadi salah satu harapan dan impian tokoh wanita inspirasi Bima yakni Almarhumah DR. Hj. Maryam Rachmat Salahuddin, SH. (IAN)

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) dan Museum Kebudayaan Samparaja Bima bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bima Menggelar Seminar Nasional dengan Tema “Naskah Bima Sebagai...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Masa kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima,  H Muhammad Lutfi, SE – Feri Sofiyan, SE nampaknya mulai membuat perubahan....

Berita

Bima, Bimakini.- Salah seorang penyusun buku Aksara Mbojo, Syukri Abubakar menyambut baik masuknya Bahasa Daerah Bima dalam muatan local (Mulok). Apalagi, aksara Mbojo-Bima adalah...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Aksara Mbojo, akhirnya akan masuk muatan lokal (Mulok) untuk SMA/SMK/SMA Luar Biasa. Hal itu berdasarkan hasil pertemuan yang difasilitasi Dinas Pendidikan  dan...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.– Dewan Kesenian (DK) Kota Bima, Sabtu (16/9/2017) menggelar Workshop Menulis Aksara Bima. Kegiatan itu diikuti sekitar 20 peserta di sekretariat DK Kota...