Kota Bima, Bimakini.- Akibat cuaca buruk sepekan terakhir, puluhan nelayan di perairan Utara Bima memilih memarkir kapalnya di kawasan pantai Lawata. Ganasnya gelombang membahayakan buat mereka.
Nelayan asal Rompo Kecamatan Langgudu , Syafrudin, mengaku sudah empat hari terpaksa berlindung bersama beberapa kapal nelayan lainnya di kawasan Lawata, karena cuaca begitu ekstrim. “Kalau di sini ada 15 kapal yang berlindung,“ terangnya.
Selain nelayan asal Rompu, juga dari Kolo dan Bonto. Ketinggian gelombang saat ini mencapai tiga meter. “Ini sangat berbahaya saat melaut mencari ikan,” katanya pada Bimakini.com.
Tidak hanya lokasinya di Lawata, kata dia, sejumlah kapal dan perahu berlindung pada sepanjang teluk. Diperkirakannya, nelayan akan berlindung hingga sepekan, menunggu cuaca membaik.
“Biasa sampai dua pekan juga. Kalau memasuki musim seperti ini gelombang cukup tinggi ditambah angin, kalau nelayan di Bima mengenalnya Tambaru Cina” kata Syafrudin.
Untuk sementara, sambil menunggu mereka membenahi kapal dan jaring. Satu kapal, memiliki lima sampai delapan Anak Buah Kapal (ABK).
Saat ini, kata dia, musim ikan cakalang. Lamanya tidak beroperasi, mereka bisa merugi belasan juta rupiah per hari. Satu kapal ukuran sedang bisa memuat hingga tiga ton.
Belum lagi beban makan ABK. Beberapa hari lalu, mereka mengaku didatangi Dinas Keluatan Kabupaten Bima dan memberi bantuan terpal serta air mineral. “Mudah-mudahan cepat berlalu cuaca ekstrim biar bisa menjala ikan lagi,” harapnya. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.