Kota Bima, Bimakni.com.- Pemerintah Pusat menetapkan selama Ramadan 1433 Hijriah tahun 2012 seluruh sekolah di Indonesia diliburkan. Namun, hal itu tidak akan dilakukan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Bima.
Kepala SMAN 1 Kota Bima, Drs. H. Muhammad Jaffar Abbas, mengatakan, pekan pertama dan terakhir bulan Ramadan, Proses Belajar-Mengajar (PBM) di sekolah setempat akan dilburkan. Namun, pada pertengahan bulan suci siswa dan guru diwajibkan masuk sekolah melaksanakan PBM. “Hanya saja PBM selama Ramadan lebih berorientasi religius,” katanya di SMAN 1, kemarin.
Dikatakannya, PBM berorientasi religius selama Ramadan diharapkan dapat dimaknai dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan (Imtaq) siswa dan guru, tidak tergerus degradasi pola pikir dan moral yang menonjol dalam masyarakat saat ini. “Selama bulan suci kegiatan lebih berwarna Islami, mudah-mudahan semakin dimaknai oleh siswa dan membentuk karakter terpuji,” katanya.
Diakuinya, belum lama ini sekolah setempat menerima siswa baru dengan kuota bervariasi setiap kelas 32-35 siswa. Khusus Kelas Akselerasi, hanya 24 orang yang ditampung. Setiap siswa baru dibebankan uang penunjang pendidikan bervariasi, bagi kelompok mampu Rp700 ribu, kelompok menengah Rp350 ribu, sedangkan tidak mampu, gratis.
“Besar-kecil uang itu bukan sekolah yang menentukan, tapi berdasarkan hasil rapat orangtua, mereka sendiri yang menetapkan dan menyepakati. Saat itu, saya sedang di Jakarta,” katanya.
Jafar tidak menampik, memang masih ada saja isu-isu berkaitan dengan protes orangtua murid berkaitan dengan ketentuan uang penunjang itu. Selain untuk membangun pusat konseling atau ruangan BK, uang itu digunakan untuk membeli tambahan meja dan bangku belajar. Selain itu, untuk kebutuhan mengganti perlengkapan laboraturium komputer.
“Item penggunaan uang itu jelas, yang pasti kami manfaatkan untuk mendukung kegiatan belajar siswa, selain bangun ruang BK, juga untuk mengganti mouse computer atau perlengkapan lainnya, karena mouse sering rusak, kadan hilang, namanya barang elektronik,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.