Bima, Bimakini.- Siswa kelas 1 di SDN 3 Sila harus rela belajar di teras. Karena ruang kelas mereka semakin parah. Apalagi setelah diguyur hujan, Ahad (21/10).
“Pascadiguyur hujan, ruangan kelas satu tergenang air dan atapnya dikuatirkan runtuh, apalagi sudah lama lapuk,” ujar Kepala SDN 3 Sila, Hj Rahmah, Senin (22/10).
Pihak sekolah tidak ingin menganggung resiko tetap menggunakan ruang kelas satu, karena dikuatirkan terjadi sesuatu. Pilihannya adalah mengalihkan siswa belajar di teras sekolah. “Dari pada harus menanggung risiko, lebih baik KBM dialihkan ke teras. Karena yang bertanggung jawab terhadap keselamatan siswa adalah sekolah,” terangnya.
Terkait kondisi itu, pihaknya sudah melaporkan ke UPT Dinas Dikbudpora dan Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima. Bahkan, sekitar April 2017, Wakil Bupati Bima, Drs H Dahlan M Noer meninjau sekaligus meminta proposal agar mendapatkan alokasi anggaran rehab.
Baca Juga: Siswa Miskin tidak dapat PIP, Orang Tua Sampai Menangis
“Kami sudah buatkan proposal dan saat itu dibawa tangan oleh Wakil Bupati Bima saat itu, tapi sampai sekarang tidak ada realisasinya,” terangnya.
Bahkan, kata dia, usulan perbaikan sekolah tidak hanya dimasa kepemimpinannya sebagai kepala sekolah, bahkan jauh sebelumnya. “Proposal diajukan berkali kali. Namun realisasinya hanya isapan jempol,” ujarnya.
Lanjutnya, sedianya sekolah setempat masih kekurangan RKB. Untuk kegiatan guru terpaksa dilakukan di Perpustakaan. “RKB memang masih kurang. Buktinya RKB kelas satu menggunakan ruangan guru, itu pun sudah rusak. Sehingga satu satunya jalan untuk kelancaran KBM disiasati di teras,” ungkapnya.
Ditegaskannya, sebelum RKB diperbaiki, proses KBM kelas satu tetap dilakukan di teras. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Karena yang dikuatirkan, kata dia, kayu bagian atap rubuh, apalagi saat hujan kondisinya bocor. “Saya selalu berkoordinasi dengan dinas terkait mempertanyakan anggaran rehab. Tapi yang didapat hanya janji manis saja,” ungkapnya.
Dirinya berharap, kondisi sperti ini harus mendapat perhatian pemerintah atas. Sehingga proses KBM bisa berjalan lancar, aman dan tertib. “Kami harap pemerintah segera alokasikan anggaran rehab. Mengingat sebentar lagi musim hujan,” pungkasnya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.