Kota Bima, Bimakini.com.-Upaya Perdamaian (Islah) kedua kampung bertetangga yakni Penaraga-Penatoi minggu siang terancam gagal. Pasalnya, minggu malam sekitar pukul pukul 21.00 wita kondisi kedua kampung kembali tegang. Beberapa sudut jalan di Penatoi juga kembali diblokir menggunakan bebatuan dan kayu.
Bahkan, informasi yang diperoleh, beberapa warga Penatoi yang tinggal disekitar wilayah jembatan perbatasan untuk sementara terpaksa mengungsi mengamankan diri. Kebanyakan mereka memilih mengungsi dirumah keluarga dan tetangga yang rumahnya relatif jauh dari pusat bentrokan sebelumnya.
“Beberapa warga yang tinggal disekitar jembatan ada yang mengungsi kerumah keluarga karena kuatir kena sasaran,” ujar warga di lokasi, minggu malam.
Mengantisipasi bentrokan susulan terjadi, aparat Kepolisian tidak mau kecolongan. Ratusan personil bersenjata lengkap disiagakan dilokasi perbatasan utara jalan Gajah Mada dan perbatasan selatan Jalan Soekarno-Hatta. Terlihat sejumlah personil TNI dan Brimob juga ikut membantu pengamanan.
Bahkan, pengamanan susulan disiagakan satu mobil barakuda Polres Bima Kota untuk menghalangi massa kedua belah pihak. Upaya lain dilakukan personil Kepolisian dibantu TNI, Camat dan Lurah memasuki perkampungan mengimbau sejumlah kerumunan pemuda yang berkonsentrasi pada beberapa sudut gang.Mereka diimbau agar tidak terlibat bentrokan lagi, terlebih menggunakan senjata tajam yang mengancam nyawa manusia.
Sementara itu, informasi yang dihimpun pada bentrokan minggu dinihari lalu tidak hanya menciderai empat warga Penatoi tetapi dua warga Penaraga juga ikut menjadi korban. Kedua pemuda tersebut diketahui terkena panah pada tangannya sedangkan satu korban lainnya terkena senjata api. Namun, belum bisa dipastikan kebenaran informasi itu karena belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.