Dompu, Bimakini.- Suka tidak suka, mau tidak mau pemilu serentak atau pemilu borongan ini harus dievaluasi. Pemilu ini tidak manusiawi. Banyak korban jiwa dan raga bagi penyelenggaranya.
Hal itu disampaikan Suherman, Anggota KPU Dompu 2014-2019, merespon banyaknya penyelenggara yang harus meregang nyawa, Rabu (24/4).
Dikatakannya, seperti daerah lainnya, di Kabupaten Dompu-NTB ada puluhan PPK dan PPS yang jatuh sakit. Ada juga yang tertimpa musibah kecelakaan. “Ada seorang ibu karena jadi anggota KPPS tidak sempat menyusui bayinya, akhirnya bayinya meninggal dunia,” ungkap Presidium Jadi Dompu dan Pemantau Kawal Pemilu 2019 ini.
Bahkan, kata dia, Rabu (24/4) karena kelelahan sejak hari pemungutan dan penghitungan suara, salah seorang anggota KPPS TPS 10 Desa Hu’u Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu , Suryansah meninggal dunia. “Semoga khusnul khatimah,” doanya.
Fenomena ini, kata dia, harus menjadi catatan semua pihak pemerintah, DPR RI, KPU dan Bawaslu serta yang konsen terhadap perbaikan demokrasi dan pemilu. Dikatakannya, perlu untuk mengkaji ulang Pemilu serentak dimasa mendatang. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.