Bima, Bimakini.com.- Warga Kecamatan Wawo Kabupaten Bima kembali mendapatkan pasokan pupuk bersubsidi. Namun, sebagian warga masih banyak yang belum kebagian dari pembagian pupuk oleh pengecer. Bahkan, mereka mengeluhkan cara pembagian yang belum merata itu. Akibatnya, sebagian petani hingga kini masih ada yang belum memupuk tanamannya.
Pantauan Bimakini.com di Wawo, Rabu siang, penjualan pupuk bersubsidi harganya bervariasi sesuai kesepakatan. Namun, masih ada juga sebagian pengecer yang menjual hingga Rp100 ribu, seperti yang dikeluhkan warga Desa Kambilo. Petani bukan hanya mengeluhkan kelangkaan pupuk, tetapi juga mahalnya harga pupuk dari harga eceran tertinggi.
Warga Desa Kambilo, Ahmad Yani, menyesalkan pernyataan pejabat di Kecamatan Wawo bahwa stok pupuk di wilayah itu cukup, padahal kenyataannya masih banyak petani yang belum kebagian pupuk. Bahkan, ada beberapa petani yang mencari pupuk dengan harga mahal.
“Yang penting ada pupuk kita akan beli dengan harga 100 ribu, bahkan lebih dari itu. Namun, kita juga mengharap pengecer menjualnya sesuai harga yang tela disepakati,” katanya.
Lain halnya dengan warga Desa Tarlawi, Nurdin. Karena petani membutuhkan, mereka siap membeli dengan harga mahal asalkan stok pupuk tetap ada. Apalagi, saat ini tanaman sedang membutuhkan pasokan pupuk yang memadai.
“Saya sudah keliling ke mana-mana, tetapi tidak ada yang menjual untuk kebutuhan warga Desa Tarlawi. Kita minta Camat membantu warga agar mobil angkutan perdesaan dimanfaatkan untuk mengangkut pupuk bersubisidi dari distributor,” ujar petani Desa Tarlawi, Nurdin, di Wawo, Selasa (29/1) lalu.
Dia mengharapkan dalam minggu ini distributor secepatnya membagikan pupuk untuk seluruh pengecer di Kabupaten Bima. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.