Bima, Bimakini.- Pengurus Persatuan Olah Raga Berkuda (Pordasi) Kabupaten Bima bertemu Ketua Komisi II dan anggota di ruang rapat utama DPRD Kabupaten Bima, Selasa (11/10/2016). Ketua Pordasi membeberkan banyak hal dan Komisi II diminta menentukan anggaran yang teat untuk empatkali event pacuan dalam satu tahun.
“Idealnya anggaran pacuan kuda di Kabupaten Bima harus 1,2 miliar, karena pelaksanaanya per triwulan. Artinya dalam satu tahun empatkali event pacuan kuda,” jelas Ketua Pordasi Kabupaten Bima, Ir H Ngempo, MM, MT, usai rapat.
Menurutnya, ini adalah langkah mundur, tahun 2013 lalu anggarannya mencapai Rp900 hingga Rp1 miliar lebih, tetapi sekarang anggaran hanya Rp100 juta. Padahal, pacuan kuda ini adalah budaya Bima, harus dipromosikan dan ditampilkan di mata dunia. “Soal promosi ikon budaya Bima harus berbicara anggaran, bukan hanya sekadar omongan saja,” katanya.
Dikatakannya, pelaksanaan akan dimulai tanggal 22 dan akan berakhir 30 Oktober 2016. Namun, sebelum itu, panitia dibentuk melalui aklamasi Ifran, SSos, akan mengukur kuda mulai tanggal 16 hingga 21 Oktober.
“Pacuan tetap akan dilaksanakan bulan ini, karena kabupaten sendiri belum pernah melaksanakan, sementara masyarakat memertanyakan kepada kami, kapan pacuan dilakukan,” jelasnya.
Event pacuan kuda kali ini dalam rangka HUT Provinsi NTB dan TNI, melibatkan kuda pacuan se-NTB. Katanya, ini adalah budaya bima yang tidak dimiliki daerah dan negara lain, harus dipromosikan. Terbukti setiap perlombaan wisatawan dunia datang memotret budaya Bima. “Tidak hanya di lingkup Kabupaten Bima, tapi kita libatkan se-nusantara,” jelasnya.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bima, Ir Suryadin, menyarankan Pordasi dan Disbudpar harus berkoordinasi untuk melaksanakan event ini, karena hasil Banggar DPRD telah mengesahkan anggaran pacuan tahun 2016 sebesan Rp650 juta. “Anggaran sudah ditentukan sebesar 650 juta tahun 2016 ini,” katanya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.