Bima, Bimakini.- Munculnya bentrok yang melibatkan warga Desa Dadibou dan Desa Risa Kecamatan Woha, disesali oleh Kepala Desa (Kades) masing-masing dan tokoh masyarakat. Setelah diteliti, rupanya antara terduga pelaku dan korban masih satu darah. Warga dua desa pun masih serumpun.
“Antara korban dan pelaku masih memiliki silsilah kekeluargaan, begitu pun warga kedua desa masih serumpun,” ungkap Kades Risa, Ir Arifuddin, di aula kantor Kecamatan Woha, Rabu (30/01/2016).
Kades Risa berharap pemerintah terutama pihak Kepolisian memberikan hukuman kepada pelaku agar berefek jera dan tanpa ada permasalahan yang berkepanjangan. “Warga Risa hanya menuntut menangkap pelaku, tidak ada persoalan sebenarnya,” jelasnya.
Selain itu, Kades meminta agar kasus penganiayaan dan pembacokan seperti ini tidak terjadi, karena sudah tigakali muncul warga Risa dianiaya warga Dadibou. “Ternyata Dadibou dan Risa orangnya satu leluhur, semoga ini tidak terulang yang kesekiankali,” ujarnya.
Dia berharap, kepada tokoh dari Desa Dadibou agar perbuatan tersebut tidak terulang lagi, Kades harus bisa menyuluh warga agar tidak melakukan hal seperti itu. “Karena akan menimbulkan permasalahan baru yang mengarah pada perang kampung,” harapnya.
Diakuinya, pemerintah sudah mengimbau dan menghalangi warga agar tidak menciptakan konlik. Warga Risa tidak memiliki Senpi rakitan seperti informasi yang beredar. “Saya mengharapkan kejadian seperti ini tidak terulang,” harapnya.
Kepala Desa Dadibou, Yakub, SH, mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah, khusus pihak Kepolisian yang sudah mengantisipasi terjadinya konflik dan menghalau massa di tengah persawahan. “Pihak Pemerintah Desa Dadibou bersama masyarakat sudah menyerahkan pelaku penganiayaan kepada pihak Kepolisian, artinya tuntutan warga Risa sudah terpenuhi,” jelasnya.
Namun, dia kecewa terhadap warga Risa karena memancing dan menyerang lebih awal. Padahal, tersangka penganiaya sudah diserahkan ke pihak Kepolisan. “Saya mengajak masyarakat Desa Risa agar tidak melakukan aksi penyerangan lagi kepada warga Desa Dadibou,” pintanya.
Dia juga mengharapkan Kades Risa agar berkoordinasi dan mengimbau warga masing-masing dua desa agar permasalahan tidak berulang. “Kita harus sama-sama berkoordinasi untuk menahan warga,” jelasnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.