Kota bima, Bimakini.- Persoalan banjir bukan saja persoalan air hujan dan aliran sungai. Tetapi termasuk bagaimana kondisi aliran sungai dan drainase. Untuk itu alasan itulah, Wali Kota Bima, HM Qurais, tegas menyampaikan sikapnya. Katanya, tidak ada toleransi bagi oknum yang merampas bantaran sungai dan membangun rumah di atas drainase.
Hal itu ditegaskannya saat acara Musrenbang Kota Bima Tahun 2017 di Paruga Nae, Rabu siang.
Qurais mengatakan, kalau selama ini belum ada perhatian khusus, mulai saat ini pun pemerintah akan menindak tegas kalau ada warga yang membangun di atas saluran drainase atau mengambil bantaran sungai. “Tidak ada toleransi, kita akan tindak tegas, akan libatkan Polri dan TNI untuk penertiban,” tegasnya.
Saat ini pun, ujanrya, Lurah dan Camat sedang berjuang menyosialisasikan kepada masyarakat agar bantaran sungai dan saluran drainase jangan lagi dijadikan bangunan di atasnya. Bahkan, informasi yang diterimanya, ada sampai mengambil daerah saluran air sampai tiga meter. Bayangkan bagaimana tidak terjadi banjir walaupun memang itu sudah menjadi musibah.
Untuk itulah, kata Wali Kota, tidak ada kata lemah. Semua yang melanggar akan ditindak dan ditertibkan sejak dini agar Kota Bima tidak lagi terjadi banjir. “Saya akan undang FKPD, tidak ada toleransi lagi bagi warga ambil daerah aliran sungai,” katanya lagi.
Begitu pun orang yang mendiami tanah milik pemerintah. Jika tidak mau keluar, akan ditertibkan secara tegas. Contohnya di kawasan pantai Lawata sampai saat ini tidak ada yang mau keluar. Kalau sudah tidak ada jalan mediasi. maka akan segera ditertibkan. Karena sebaiknya kesalahan sekecil apapun tidak dibiarkan. “Ini pesan saya apakah dia mantan Wali Kota dan Sekda kalau ada tanah pemerintah didiami diminta agar keluar,” pesannya.
Diingatkannya, pengalaman merupakan guru paling hebat, Beberapa hal menjadi catatan rencana ke depan harus dilakukan untuk kebaikan Kota Bima. Apalagi kerusakan akibat banjir ini sangat luar biasa luasnya. Semua infrastruktur rusak parah, sehingga menggangu aktivitas masyarakat. Begitu pun perekonomian. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.