Kota Bima, Bimakini.- Oknum anggota DPRD Kota Bima, Slv membantah tudingan perzinahan atau perselingkuhan seperti yang dilaporkan Fita. Juga membantah, jika dalam rumah hanya berdua, namun empat orang. Bantahan itu disampaikan Slv melalui pengacaranya, Taufik Firmanto, SH, MH kepada Bimakini.com, Rabu (12/4/2017).
“Tidak ada perzinahan atau perselingkuhan, itu adalah fitnah keji tanpa bukti,” tegas Taufik.
Dijelaskannya, kronologis kejadian, Minggu (9/4/2017) Fita datang ke rumah kliennya, Slv. Saat itu ada empat orang di rumah, yakni Slv, asisten rumah tangga R, anggota Bhabinkamtibmas Brigadir I dan Brigadir Ewn. “Semuanya sudah dimintai keterangan penyidik kepolisian, termasuk klien saya tadi siang,” ujarnya.
Sebelum Fita datang, kata dia, Brigadir I datang pukul 08.00 WITA menggunakan motor Brigadir E. Sekitar Pukul 10.00 WITA, Brigadir E menyusul selepas piket di Dikbudpora. Sekitar 10-15 menit kemudian barulah Fita muncul.
Saat itu, kata dia, Fita datang bersama ibu Brigadir Ewn dan mengetuk pintu dengan suara keras. Tidak ingin suara Fita menganggu tetangga, Ewn segera buka pintu. Sementara R dan Brigadir I duduk dibelakang, sedangkan kliennya masuk ke kamar.
Baca Juga: Oknum Anggota Dewan yang Diduga Selingkuh Diperiksa Polisi
Baca Juga: Oknum Polisi Teman Anggota Dewan itu Positif Narkoba
Ewn lantas menyilahkan ibunya masuk bersama Fita dan menutup pintu agar suara ribut istrinya tidak mengganggu tetangga. Karena saat itu yang bersangkutan kalap dan membuat suasana gaduh. Ewn berusaha menenangkan istrinya.
“Saat itu klien kami keluar dan bertanya, mau apa kami? Ada apa ribut di rumah saya,” ujarnya meniru ucapan kliennya.
Melihat kliennya keluar, Fita langsung kabur ke arah dapur, kemudian lompat pagar setinggi dua meter. “Jadi tidak ada perzinahan atau perselingkuhan terjadi, karena klien kami tidak berdua, namun empat orang dalam rumah,” ungkapnya.
Dijelaskannya, kehadiran Brigadir Ewn dan Brigadir I atas permintaan kliennya yang beberapa hari terakhir terus dibuntuti mobil berwarna putih. Untuk menyelidiki itu, maka kliennya meminta bantuan kepada dua rekan polisinya. “Antara klien kami dengan Brigadir Ewn dan Brigadir I adalah teman dekat,” jelasnya.
Sehingga, kata dia, ada kecurigaan kejadian ini ada motif politik. Antara mobil putih yang terus membuntuti kliennya dengan kejadian tersebut. “Sudah sepekan terakhir mobil klien saya dibuntuti oleh mobil putih yang kami kenali sebagai mobil seorang dokter praktik,” bebernya.
Sejak kejadian Minggu (9/4/2017), kata dia, mobil putih tersebut tidak lagi membuntuti kliennya. Namun, pihaknya sudah mengetahui siapa identitas dibalik mobil putih itu. “Kami hanya minta agar berhenti melakukannya,” pintanya.
Pernyataan ini, kata dia, sudah disampaikan semuanya kepada penyidik saat menjalani pemeriksaan Rabu siang. Tidak langsuang memberikan keterangan kepada media mengenai kronologis kejadian, karena menunggu dulu berakhirnya proses pemeriksaan di kepolisian.
Slv juga, kata dia, menjalani pemeriksaan Narkoba dan dinyatakan negatif. Bahkan, polisi juga sudah melakukan olah Tempat Kajadian Perkara (TKP). (BK25)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.