
Dokbengkuluekspres.com
Bima, Bimakini.- Belum genap satu tahun H Puasa menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) Pandai Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Pembangunan fisik maupun nonfisik menggunakan ADD dan DDA dimaksimalkan.
Begitu juga dengan PLT Sekretaris Desa (Sekdes) Muhtar. Selama diangkat tidak pernah bermasalah soal pelayanan masyarakat. Namun, keduanya tidak pernah merasakan bagaimana menggunakan kendaraan dinas seperti Kades dan Sekdes lainnya.
Mengapa bisa begitu? Muhtar mengaku sudah dua tahun diberikan SK menjadi Sekdes oleh PLT Kades Hamzah, namun selama ini pula pekerjaannya diupayakan maksimal demi tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya.
“Saya sudah dua tahun menjadi PLT Sekdes Pandai, namun sampai saat ini pula tidak memiliki kendaraan dinas,” ujarnya di Kantor Desa Pandai, Selasa (25/04).
Dia mengakui, soal kendaraan dinas bukan penghalang yang menyurutkan semangatnya bekerja melayani administrasi desa, tetapi sebaiknya pemerintah memerhatikan kewenangan jajarannya demi pelayanan prima sesuai harapan bersama. “Saya pinjam kendaraan dinas juru pungut untuk kebutuhan pemerintahan sehari-hari,” katanya.
Saat itu, mantan PLT kades Hamzah telah beberapakali mengonfirmasi Kabag Umum Setda, namun dijawab kendaraan dinas Sekdes Pandai telah dipinjam-pakai oleh satu DPRD Kabupaten Bima. “Saya tidak tahu kenapa bisa dipinjam-pakai oleh oknum anggota Dewan, padahal itu kewenangan Sekdes Pandai,’ ujarnya.
Dikatakannya, karena kendaraan dinas sangat dibutuhkan, sudah melaporkan secara lisan dan tertulis kepada Inspektorat. Namun, sampai saat ini tidak ada tindak lanjutnya. “Kami sudah melaporkan sampai tingkat Inspektorat. Namun, percuma juga, hasilnya tetap tidak ada,” katanya.
Hal yang sama disampaikan Kades H Puasa. Belum genap satu tahun dilantik oleh Bupati Bima sebagai Kepala Desa Pandai belum diberikan motor dinas oleh pemerintah. Selain itu, sebanyak 50 lebih Kades yang dilantik saat itu, merasakan nasib sama. Belum diberikan kendaraan dinas oleh Pemerintah Daerah.
Untungnya Kades sebelumnya dilantik lagi karena menang dalam Pilkades. “Ada sebagian Kepala Desa menggunakan motor dinas sebelumnya. Namun, kami yang baru menjabat sampai saat ini belum merasakan bagaimana menaiki kendaraan dinas,” ungkapnya.
Menurut dia, kendaraan dinas itu sangat diperlukan karena tidak selamanya kegiatan Kades ada di desa, melainkan lebih banyak kegiatan di luar wilayah. “Selama ini saya pinjam kendaraan Juru Pungut, karena tidak ada kendaraan dinas Kepala Deaa yang diberikan Pemerintah Daerah,” jelasnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
