Mataram, Bimakini.- Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, meminta pihak PT. Amman Mineral menjelaskan secara langsung progress rencana pembangunan smelter dan industi turunan lainnya di Kabupaten Sumbawa Barat.
Permintaan itu disampaikan Gubernur, saat bersama Wakil Gubernur NTB, Bupati Kabupaten Sumbawa Barat dan Kepala Bappeda Provinsi NTB bersama Presiden Direktur PT. Amman Mineral (AM), Rachmat Makkasau, menggelar rapat koordinasi terkait pembangunan Smelter di KSB, di Ruang Rapat Utama (RRU) Kantor Gubernur NTB, Selasa, (7/5/2019).
Menurut Gubernur, kejelasan progres tersebut sangat penting agar pemerintah daerah bisa mengambil peran dalam membantu PT. AM melakukan pembicaraan-pembicaraan guna menyakinkan perusahaan untuk berinvestasi di NTB.
“Jangan sampai publik menilai pemerintah tidak memiliki keseriusan. Masyarakat KSB ingin smelter segera hadir. Jangan sampai dikasik angin surga tapi tidak ada realisasinya,” ujarnya.
Gubernur ingin mendapatkan kepastian dari PT. AM terkait kapan konstruksi smelter dan industri turunannya dimulai. Ia menginginkan ada progress terbaru pembangunan smelter di KSB tersebut. “Karena sampai sekarang progress belum ada,” ungkapnya.
Dikatakannya, pemerintah memiliki kepentingan besar dalam pembangunan smelter dan industri turunannya. Hal ini berkaitan dengan mewujudkan industrialisasi di NTB. Pemerintah daerah akan membantu semaksimal mungkin agar proyek ini bisa berjalan baik, sehingga publik tidak menduga pemerintah tidak serius.
Selain itu, pemerintah provinsi juga menginginkan kejelasan terkait industri turunan pembangunan smelter. Hal itu sebagai upaya mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi kemajuan pembangunan tersebut. “Seperti putra putri NTB yang ahli kimia, dengan kita sekolahkan bahkan perguruan tinggi di NTB bisa didorong untuk membentuk program studi kimia,” jelasnya.
“Kenapa pemerintah meminta kejelasan, agar kami bisa menyiapkan sumber daya manusianya. Jangan sampai masyarakat jadi penonton di rumahnya sendiri,” tambah Gubernur.
Tugas pemerintah provinsi adalah memastikan semua investor diperlakukan dengan nyaman, tentunya dengan menciptakan NTB yang aman, nyaman dan ramah bagi dunia investasi. Pemerintah menyadari proses pembangunan smelter tersebut tidaklah mudah, dan tentu membutuhkan nilai investasi yang cukup besar. Untuk itu pemerintah akan membantu PT. AM dengan maksimal, minimal dengan melakukan pembicaraan-pembicaraan dengan investor-investor yang akan membangun industri turunan dari smelter tersebut agar mau berinvestasi di NTB.
”Provinsi ingin dalam posisi meringankan beban PT. Amman Mineral. Pemerintah akan membantu melakukan negosiasi dengan perusahaan-perusahaan industri turunan, seperti pabrik pupuk, pabrik semen dan pabrik perkabelan agar mau berinvestasi di NTB,” pungkasnya. PUR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.