Mataram, Bimakini.- Presiden Direktur PT. Amman Mineral, Rachmat Makkasau, menjelaskan progres pembangunan smelter di NTB berjalan dengan baik. Hal ini sesuai dengan komitmen perusahaan untuk membangun smelter setelah mengambil alih dari PT. NNT pada 2 November 2016 lalu.
Dijelaskan juga, semua proses di lapangan telah dilakukan, dengan survei lahan. Dimulai dari darat, laut dan udara. Untuk konstruksi pembangunan smelter akan dimulai tahun 2019 dan konstruksi harus selesai pada pertengahan tahun 2022. “Kalau lewat dari itu akan menjadi resiko besar bagi perusahaan kami,” ungkapnya saat rapat koordinasi terkait pembangunan Smelter di KSB, di Ruang Rapat Utama (RRU) Kantor Gubernur NTB, bersama Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Bupati Kabupaten Sumbawa Barat dan Kepala Bappeda Provinsi NTB, Selasa (7/5/2019).
Dijelaskan, untuk penyerapan tenaga kerja, smelter tidak terlalu membutuhkan tenaga kerja banyak, berkisar 300 orang saja. Namun yang membutuhkan tenaga kerja besar justru industri-industri turunan yang menyertai pembangunan smelter, seperti pabrik semen, pabrik kabel dan pabrik pupuk yang akan mengolah bahan baku dari hasil smelter di NTB.
“Saat ini kami baru sebatas MoU dengan industri turunan. Kami persilahkan jika ada perusahaan lain yang siap untuk membangun industri turunan di Kabupaten Sumbawa Barat,” pungkasnya. PUR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.