Mataram, Bimakini.- Deklarasi Samota sebagai cagar biosfer dunia sudah dilakukan di Paris, Perancis, dalam acara The 31st session of the Man and the Biosphere (MAB) Programme International Coordinating Council.
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, yang mewakili Indonesia dalam deklarasi tersebut, menyebutkan akan mengalokasikan 30 persen dari kawasan NTB untuk menjadi area konservasi (kawasan hijau), termasuk Taman Nasional Gunung Tambora, Taman Wisata Alam Laut Pulau Moyo, Kawasan Perburuan Pulau Moyo, Taman Wisata Laut Pulau Satonda, Kawasan Perairan Liang dan Pulau Ngali dan area konservasi lainnya di bawah program pengelolaan terpadu.
Untuk diketahui, cagar biosfer bisa menjadi muara kegiatan konservasi, pembangunan ekonomi berkelanjutan dan pasokan kebutuhan logistik (Riset, Monev, Pendidikan Dan SDM). Cagar biosfer juga merupakan laboratorium alam bagi pembangunan berkelanjutan.
Memiliki cagar biosfer juga memberikan akses bagi tampilnya NTB di forum Internasional. Misalnya, di Forum ICC MAB yang terdiri dari 122 NEGARA. Juga Forum WNBR (World Network of Biosphere Reserve). Ada lagi Forum SeaBRnet (Southeast Asia Biosphere Reserve Network), dimana Lombok akan menjadi tuan rumah pertemuannya pada tahun 2020 mendatang. Juga, SSC (South-South Cooperation).
Menurutnya, cagar biosfer juga bermanfaat untuk sejumlah kebutuhan. Misalnya, bagi masyarakat di sekitarnya, bisa menggerakkan aktivitas jasa ekosistem, kegiatan produksi dan kelestarian budaya.
Selain itu, juga memiliki manfaat sebagai kawasan konservasi yang akan mendukung kelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistem. Cagar biosfer juga akan bermanfaat sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya sebagai laboratorium alam.
Bagi pemerintah (daerah maupun pusat), cagar biosfer akan bermanfaat untuk pengembangan ekonomi berkelanjutan, mempertahankan nilai sosial budaya dan citra pemerintah. Bagi sektor swasta, cagar biosfer akan memberikan nilai berupa penyediaan komoditas.
“Kami selaku Pemerintah Provinsi NTB, memberikan apresiasi yang tinggi atas pendeklarasian ini. Kami berharap, predikat sebagai cagar biosfer yang telah kita raih ini bisa memberikan manfaat, utamanya bagi masyarakat yang berada di kawasan cagar biosfer,” ujarnya.
Wagub juga menegaskan pentingnya dukungan dan masukan dari berbagai pihak untuk memaksimalkan tata kelola cagar biosfer ini nantinya. “Dukungan dari para pemangku kepentingan yang beragam, tentunya akan menjadi modal berharga dalam mengembangkan dan mencapai makna penting dari keberadaan cagar biosfer ini,” pungkasnya. PUR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.