Bima, Bimakini.- Belasan mahasiswa dari i LMND Bima aksi depan Kantor Bupati Bima, Selasa (24/9). Mereka meminta Pemerinah Kabupaten (Pemkab) Bima menstabilkan harga produksi bawang merah, obat-obatan pertanian dan garam lokal.
Koordinator aksi, Imam Arif Faisal, mengaku prihatin keberlangsungan nasib petani saat ini. Sebab dibalik meningkatnya hasil produksi pertanian dan kelautan, tidak didukung oleh harga.
“Setiap kecamatan yang memproduksi bawang merah, saat ini meningkat drastis, namun harga sama sekali tidak menguntungkan, sehingga petani merugi,” katanya,
Dia mengaku, selama tahun 2019 ini, harga jual bawang merah tidak ada peningkatan. Imam meminta harus ada upaya pemerintah.
“Kami hanya meminta upaya Pemerintah menstabilkan harga bawang merah hasil produksi petani lokal,”katanya.
Selain itu juga, pendemo meminta tertibkan pengecer yang menjual pupuk dan obat-obatan di atas harga HET. “Petani sudah menangung rendahnya harga produksi bawang merah, dibebankan juga dengan tingginya barga obat-obatan, ini menjadi masalah masyarakat petani,” ujarnya.
“Pemerintah harus memilki sikap berupaya menstabilkan harga produksi garam, bawang merah dan obat-obatan,” lanjutnya.
Wakil Bupati Bima Drs. H Dahlan M Noer, M. Pd, mengaku, harga bawang di Bima ini bukan keinginan pemeritah maupun tengkulak. Namun harga yang ada berdasarkan pasar.
“Kami sudah maksimal menyampaikan setiap aspirasi masyarakat terkait harga bawang, namun Pemerintah tidak bisa intrvensi sebab mereka membeli berdasarkan harga pasar,” katanya.
Begitupun terkait harga garam, tidak bisa ditentukan oleh pemerintah sebelum ada acuan Perda an Perbup. “Kami tetap bekerja maksimal memikirkan kesejahteraan masyarakat, bahkan masalah garam suadah dibahas ditingkat provinsi dan pesat,” katanya.
Sementara berkaitan dengan harga pupuk dan obat-obatan, dirinya meminta Dinas terkait untuk melakukan evaluasi pengecer nakal. “Saya berjanji akan memerintahkan Dinas Pertanian untuk mencabut izin pengecer bila menjual di atas ketentuan,” tegasnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.