Bima, Bimakini.com.- Sejumlah warga mendesak Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berkaitan, mengantisipasi potensi penyakit yang bisa berkembang saat peralihan musim kering mendatang. Sebelumnya, BMKG memrediksi Bima dan daerah sekitarnya akan memasuki musim hujan setelah Agustus.
Warga desa Talabiu Kecamatan Woha, Kurniaty, meminta Dikes agar sigap dan memamtau kondisi lingkungan serta kesehatan masyarakat. Sejumlah penyakit yang berpotensi berkembang saat musim hujan yaitu, diare, muntaber, malaria, dan demam berdarah dengue (DBD). “Harapan kami pemerintah bisa sigap, minimal harus ada sosilasisasi. Karena, misalnya saja kami yang jaga kebersihan lingkungan sedangkan wargal lain tidak lakukan yang sama, maka akan sia-siap. Jadi, perlu komando dari dinas terkait,” katanya di Woha, kemarin.
Menurut alumnus STAIM Bima ini, desa setempat merupakan lokasi yang sangat berpotensi dijangkit penyakit musiman. Hal itu dilihat dari pengalaman sebelumnya. “Kalau bisa kami pingin ada program lanjutan pembagian kelambu berinsektisida gratis,” harapnya.
Desakan yang sama disampaikan Nurjanah, warga lainnya. Dikes diharapkan agar menyiapkan dan membagikan bubuk abate gratis, sebelum hujan turun. “Kalau bisa setiap rumah tangga dibagikan bubuk abate sebelum masuk musim hujan ini, sehingga jentik-jentik nyamuk bisa dibasmi lebih dulu sebelum hujan,” katanya.
Menurut Nurjanah, upaya sosialisasi gotong-royong oleh pemerintah tidak boleh terputus. Namun, harus digalakkan secara terus menerus. “Kami minta juga kepada pihak pemerintah kecamatan dan desa agar proaktif. Jangan hanya dinas di atas saja. Kalau suara kami perorang kurang didengar, beda dengan suara aparatur, pasti disegani,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
