Kota Bima, Bimeks.-
Sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bima, Drs. Furqan, mengajak masyarakat agar menuntaskan pembangunan Masjid Agung Al-Muwahiddin melalui semangat kebersamaan. Pembangunan masjid itu sampai kapanpun tidak bisa rampung jika masyarakat Kota Bima tidak bisa bahu-membahu memberikan sumbangan melalui infaq.
Dikatakannya, infaq sangat berarti bagi kelancaran pembangunan masjid tersebut, walaupun nilainya hanya Rp1.000. Jika dibangun dalam spirit kebersamaan, diyakininya pembangunan masjid itu bisa rampung dalam beberapa bulan saja. Untuk mendapatkan suntikan dana dalam jumlah yang besar sangat sulit, kecuali dari bantuan pemerintah. Itu pun hanya satu kali dalam setahun.
Furqan mengatakan, jika pemerintah mengalokasikan dana setiap tahun dengan angka tertentu, maka pembangunan masid itu rampung dalam hitungan tahun. Namun, melalui infaq seluruh masyarakat Kota Bima, pembangunan masjid itu rampung dalam hitungan bulan. Saat ini, DMI dan BAZDA telah membentuk relawan yang bertugas untuk mengumpulkan infak. Oleh karena itu, Furqan mengajak masyarakat agar gemar berinfaq.
“Kami sudah membentuk relawan infaq, semoga dengan relawan itu, masyarakat bisa menyalurkan infaq-nya untuk pembangunan Masjid Agung,” ujarnya Rabu (5/9) melalui telepon seluler.
Dijelaskannya, DMI tidak hanya membentuk relawan infaq di Kota Bima saja, namun demi kepentingan umat, DMI telah membentuk relawan di Jakarta yang dikoordinasi oleh mahasiswa dari Kota maupun Kabupaten Bima yang sedang mengikuti pendidikan S1 maupun S2. DMI juga dalam waktu dekat akan membentuk relawan infaq di Makassar yang dikoordinasi oleh mahasiswa Bima. Sasaran utamanya bukan masyarakat Jakarta maupun Makassar, namun masyarakat Bima yang berdomisili pada dua daerah tersebut.
Pengumpulan infaq itu, katanya, akan berkesinambungan, karena infaq yang diperoleh nanti walaupun pembangunan Masjid Agung Al-Muwahidin sudah rampung, bisa dialokasikan untuk pembangunan masjid lainnya. Ke depan direncanakan di Masjid Agung Al-Muwahidin akan dibangun Baitul Maal yang berfungsi sebagai lembaga yang mengelola infaq, sadaqah, dan zakat.
Diingatkannya, potensi dan kekuatan infaq sangat besar dan belum bisa dilihat saat ini, karena baru permulaan. Namun, jika dalam dua tahun, masyarakat Kota Bima bisa menyalurkan infaq, diyakininya akan banyak program keagamaan dan kesejahteraan masyarakat. Satu di antaranya membangun industri yang bertujuan menampung fakir-miskin dan anak telantar untuk peningkatan taraf hidup.
Furqan sangat berharap pengumpulan infaq itu bisa direspons positif oleh masyarakat. Tidak hanya untuk pembangunan masjid, namun juga pembangunan umat. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
