Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Mualaf se-Kabupaten Bima Terima Bantuan

Bima, Bimakini.com.- Sebanyak 109 mualaf yang tersebar pada berbagai kecamatan di Kabupaten Bimamenerima bantuan dari Badan Amil Zakat (Bazda) Kabupaten Bima. Penyerahan bantuan itu dilakukan Sabtu (6/10) di masjid Nurul Qalbi.

Pada kesempatan itu, mualaf diarahkan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bima, Drs. H. Abdurrahim  Haris, MA, dan Wakil Ketua Yayasan Islam Bima, Drs. HM. Saleh Ismail.

Ketua Bazda Kabupaten Bima, Drs. H Achmad Husain, mengatakan, pada tahun ini dana bantuan untuk mualaf senilai Rp45 juta. Nilai itu bertambah tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya senilai Rp15 juta. Dana itu dibagikan kepada mualaf senilai Rp40 juta dan biaya operasional organisasi Lembaga Pembinaan Mualaf (LPM) senilai Rp5 juta.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Jika pemasukan zakat ini terus meningkat, maka bantuan untuk mualaf tahun depan akan ditingkatkan lagi, terutama untuk kegiatan produktif bagi para mualaf,” katanya.

    Pada beberapa tahun sebelumnya, kata Achmad, dana itu dibagikan langsung kepada para mualaf. Tetapi,  kurang efektif karena tidak melihat langsung wajah mereka. Melalui pembagian terpusat seperti  itu, akan mudah membina agar keimanan mereka tetap kuat.

    Hal senada dikemukakan Ketua Lembaga Pembinaan Mualaf (LPM) Kabupaten Bima, Yaumuddin. Cara pembagian seperti ini tidak menimbulkan kecurigaan. Apalagi, tahun lalu sejumlah mualaf mencurigainya telah menikmati dana  itu.

“Jadi saya tegaskan tidak ada sesen pun saya dan keluarganya memakan dana itu, tetapi memang disalahgunakan oleh oknum pengurus,” ujarnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

    Oleh karena itu, katanya, diputuskan untuk mengundang seluruh mualaf langsung menerima bantuan di Bazda. Jumlah mualaf secara keseluruhan sebanyak 157 orang, tetapi yang hadir sebanyak 109 orang. Namun, mereka yang absen banyak yang sibuk dan ke luar daerah.

    Dia mengharapkan, bantuan ke depan lebih diarahkan untuk pengembangan usaha produktif bagi para mualaf, sehingga tidak lagi mengharapkan bantuan, tetapi berubah status sebagai orang yang mengeluarkan zakat (muzaki). (BE.13)

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...

CATATAN KHAS KMA

CATATAN Khas saya, Khairudin M. Ali ingin menyoroti beberapa video viral yang beredar di media sosial, terkait dengan protokol penanganan Covid-19. Saya agak terusik...

Berita

SEPERTI biasa, pagi ini saya membaca Harian  BimaEkspres (BiMEKS) yang terbit pada Senin, 10 Februari 2020. Sehari setelah perayaan Hari Pers Nasional (HPN). Mengagetkan...

CATATAN KHAS KMA

ADALAH Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB pada 7 Desember 2019 lalu, mencanangkan gerakan Save Teluk Bima. Kegiatan dua hari itu, menjadi heboh...