Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Warga Donggobolo Berebutan Pupuk

ilustrasi

Bima, Bimakini.com.- Masyarakat desa Donggobolo Kecamatan Woha Kabupaten Bima  memanfaatkan tanah pascapanen bawang untuk ditanami berbagai jenis tanaman. Nah, mereka pun berebutan pupuk urea di tempat penjualan pupuk desa setempat, Rabu (19/11/2014). Demi mendapatkan pupuk, mereka berdesakan, bahkan diinjak oleh rekannya.

 

Warga mengaku kesulitan mendapatkan pupuk, karena  sudah habis terjual oleh pedagang. Karena   kebutuhan petani meningkat, pedagang tidak bisa berbuat apa-apa. Menunggu jatah lagi, baru ada pupuk.

Ardiansyah, petani setempat, mengaau dari hasil rebutan itu itu  mendapatkan lima sak pupuk. Pupuk tersaebut tidak cukup untuk sejumlah tanamannya, belum lagi persiapan lain. Apalagi, saat  ini memasuki musim hujan, sehingga persiapan harus banyak. “Kalau sudah tanam padi kebutuhan lebih banyak lagi,”  katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dia mengaku kalau tidak berebutan, entah dimana mendapatkan pupuk. Padahal, tanaman saatnya akan dipupuk. “Kami membeli seharga 100.000 per sak,” katanya.

Haris, petani jagung, mengatakan saat ini sulit menjadi petani, karema memupuk tanaman saja harus rela berdesakan di atas kendaraan. Pupuk yang tersedia tidak mampu mencukupi kebutuhan petani di Donggobolo. Kalau dibagi satu orang  per sak, tidak bisa mencukupi tanaman satu petak.

Padahal,  warga masing-masing memiliki lebih dari satu petak. “Syukur kalau dapat, kalau tidak dapat sia-sia lagi,”  katanya.

Kades Donggobolo, Tolhab H Abdul Akher,  mengaku warganya sering berebutan pupuk, apalagi mendekati musim hujan untuk menanam padi. Warga harus menyiapkan lebih awal, karena pengalaman dari tahun ke tahun, sering tidak ada pemasokan pupuk di desa.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kalaupun ada, katanya, harus dibeli ke  desa lain dan harganya lebih mahal.   “Kebutuhan masyarakat harus diperhatikan, hasil produksi pertanian masyarakat untuk menenuhi kebutuhan kita semua juga kok,” katanya. (Man)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini. – Di saat para petani keluhkan kesulitan untuk mendapatkan pupuk urea subsidi, salah satu pengecer justeru membuat ulah sehingga menambah duka bagi...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Banyaknya kasus para kelompok tani yang tidak ter-input namanya dalam e-RDDK belakangan ini, hingga menimbulkan kegaduhan bahkan mengganggu instabilitas daerah, membuat Dinas...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Ademnya suasana keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kecamatan Ambalawi, terlebih terkait dengan keberadaan pupuk bersubsidi, mendapat respon positif dari pihak Dinas...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Menghadapi Musim Hujan (MH) Tahun 2019 – 2020 ini, tentu yang hangat diperbincangkan terkait masalah pupuk subsidi jenis Urea. Untuk menghindari terjadinya...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Menjelang musim tanam MH1, Pemerintah Kecamatan Bolo mengundang Distributor, Pengecer, Kades serta Kelompok Tani (Poktan) untuk rapat bersama terkait masalah pupuk, Selasa...