Dompu, Bimakini.- Sejumlah petani di Desa Sorikapi Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, Senin (19/12/2016), protes ke pihak distributor pupuk NPK Phonska non-subsidi. Merekan menduga pasokan pupuk ynag mereka terima itu palsu.
Saat pertemuan di Balai Desa Sorikapi, Senin siang, petani resah karena pupuk itu beredar pada petani setempat. “Kita minta agar uang itu dikembalikan,” kata perwakilan petani.
Pertemuan dan dialog itu dihadiri distributor, Kapolsek, Dinas Pertanian, dan Kades Sorikapi, Sastromijoyo. Menurut para petani, pupuk itu telah dibeli bulan lalu, namun setelah digunakan tidak ada perkembangan hasil terhadap tanaman. Mestinya, selama ini menggunakan pupuk Phonska akan ada reaksinya. “Tapi pupuk ini kok tidak ada reaksinya,” tanya perwakilan petani.
Masih dibeberkan petani, kecurigaan lain dalam kemasan pupuk yang diproduksi CV Dewi Sri Rama itu tertulis NPK Phoska tanpa huruf N, sedangkan pupuk asli tertulis NPK Phonska. Oleh karena itu, dalam pertemuan itu petani meminta distributor bertanggungjawab.
Selain itu, mereka juga mendesak agar uang segera dikembalikan.
Perwakilan Dinas Pertanian, Ir Misro, menyatakan untuk mengetahui keaslian atau kepalsuan pupuk itu, harus dilakukan uji laboratorium dan contoh pupuk itu segera dikirim ke BPTP Mataram. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui kondisinya. Hasilnya baru diketahui setelah satu pekan.
Namun, jawaban itu memicu kegaduhan para petani. Mereka tidak menerima penjelasan itu dan meminta distributor cepat mengembalikan uang.
Distributor pupuk, Abdul Muis, berjanji akan mengembalikan uang petani, tetapi dengan catatan menunggu dulu hasil uji laboratorium dari Mataram. “Saya akan laporkan masalah ini ke Manajer,” katanya.
Kades Sorikapi, Sastromijoyo, mengakui sekitar 60 persen warganya telah membeli pupuk itu. Kapolsek Woja, IPDA Hendrik, juga berjanji jika masalah itu tidak bisa diselesaikan oleh dua pihak, akan memrosesnya secara hukum.
Usai dialog, petani tetap pada komitmennya agar pihak distributor bertanggungjawab. (BE24)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.