Kota Bima, Bimakini.- Bakal Calon (Balon) Wali Kota Bima, Drs H Sudirman Ismail, MSi, serius maju melalui jalur perseorangan. Kini, tidak sabar menanti tahapan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima 25 November.
Rencananya, pasangan yang mengusung motto “Kota Bima Baru” itu akan berjalan kaki bersama massa pendukung dari Masjid Agung Baitul Hamid menuju KPU Kota Bima.
Simpatisan yang memercayakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik berkomitmen mendukung hingga terdaftar sebagai calon dan menjadikan “Kota Bima Baru” yang lebih baik dan lebih maju.
“Mohon doa dan dukungan agar pasangan kami dapat mewujudkan harapan bersama,” tuturnya ditemui di GOR Sudirman Kelurahan Rabangodu Utara Kota Bima, Rabu (26/10/2017).
Ketua PGRI Kota Bima itu, mengaku untuk memenuhi syarat minimal 10 persen atau 10.435 dukungan berdasarkan KTP Elektronik non-PNS dan TNI/Polri, sudah disiapkan dua kali lipat dari yang disyaratkan oleh KPU Kota Bima. “Saya sudah siap lahir-batin maju melalui jalur perseorangan,” terangnya.
Syarat dukungan tersebut, kata dia, saat ini tengah mencocokkan format pendataan KTP Elektronik dan penyusunan dalam bentuk softcopy dan hardcopy dengan pasangan Balon Wakil Wali Kota Bima. “Konsultasi itu akan terus dilakukan, setelah nama sesuai KTP Elektronik dipilah dan diinput oleh tim,” ujarnya.
Lalu siapakah sosok Balon pendampingnya? Pembina STKIP Taman Siswa Bima itu, memastikan telah memilih sosok pendamping yang tepat. Namun, akan diumumkan beberapa hari sebelum pendaftaran ke KPU. “Tidak mungkin saya mendaftar seorang diri. Sudah ada calon pendamping yang disiapkan. Hanya saja, kita belum publikasikan,” tuturnya.
Makna moto “Kota Bima Baru” tersebut, paparnya, Kota Bima yang aman dan Kota Bima yang religius. “Jika perjuangan ini berhasil, maka hal yang diprioritaskan adalah ikhtiar meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui bidang ekonomi, memerhatikan bidang pertanian, peternakan, dan perikanan,” janjinya.
Berkaitan dengan bidang kehutanan, lanjutnya, akan memerhatikan reboisasi hutan. Namun, punya pandangan yang sama dengan Pemerintah Kabupaten Bima agar masalah banjir tidak lagi menjadi momok yang menakutkan di Kota Bima. “Ekonomi kreatif, pariwisata, dan sektor lainnya perlu diperhatikan,” pungkasnya. (BK23)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.